Sebelum kita menyelami artikel ini,Ada yang penting! Lohh buat kamu yang masih bingung mencari situs judi online terbaik indonesia?Aladdin138 telah di nobatkan sebagai situs judi slot online terpopuler dan gacor nomor satu di Indonesia dengan nilai RTP tertinggi slot yang pastinya mudah menang dan cuan.

Belajar Menyelaraskan Hati dan Pikiran Melalui Film Shang-Chi and The Legend  of The Ten Rings - MediaPijar.com

Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings adalah film pahlawan super tahun 2021 yang menggemparkan dunia. Film ini bercerita tentang Shang-Chi, seorang seniman bela diri yang terampil yang harus menghadapi masa lalunya dan warisan keluarganya sementara juga berurusan dengan penjahat yang kuat yang berusaha mengendalikan Sepuluh Cincin mistis. Film ini dipuji karena urutan aksinya yang memukau, representasi yang beragam, dan sebagai entri terobosan di Marvel Cinematic Universe. Namun, jalan untuk membawa Shang-Chi ke layar lebar sangatlah panjang dan rumit.

 

Shang-Chi diciptakan oleh penulis Steve Englehart dan artis Jim Starlin dan pertama kali muncul dalam Edisi Marvel Khusus #15 pada tahun 1973. Karakter tersebut awalnya disusun sebagai tanggapan terhadap popularitas film seni bela diri pada tahun 1970-an, khususnya film-film Bruce Lee. Karakter itu dimaksudkan sebagai jawaban Marvel untuk Bruce Lee, dan nama aslinya bahkan adalah "Master of Kung Fu". Karakter tersebut dengan cepat mendapatkan pengikut dan kemudian membintangi serial buku komiknya sendiri.

 

Namun, seiring berjalannya waktu, penggambaran Shang-Chi dalam komik dikritik karena melanggengkan stereotip dan kiasan tentang budaya Asia. Karakter tersebut sering digambarkan sebagai seniman bela diri yang tabah dan tanpa emosi yang ahli dalam segala bentuk pertempuran Asia. Selain itu, serial tersebut dikritik karena penggambaran wanita Asia, yang sering digambarkan sebagai penurut dan pasif.

 

Dalam beberapa tahun terakhir, Marvel telah melakukan upaya bersama untuk mendiversifikasi daftar karakter dan penciptanya, dan keputusan untuk membawa Shang-Chi ke layar lebar adalah bagian dari upaya itu. Pada tahun 2018, diumumkan bahwa film Shang-Chi sedang dalam pengembangan, dengan Dave Callaham disewa untuk menulis skenario dan Destin Daniel Cretton ditetapkan sebagai sutradara.

 

Perkembangan film ini bukannya tanpa kontroversi. Laporan awal menunjukkan bahwa Marvel sedang mempertimbangkan untuk mempekerjakan aktor non-Asia untuk memainkan peran utama, yang memicu reaksi dari penggemar dan kelompok advokasi. Marvel akhirnya memasukkan aktor Kanada Simu Liu untuk peran tersebut, menjadikannya aktor Asia pertama yang memimpin film Marvel.

 

Film tersebut juga menghadapi pengawasan atas penggambaran organisasi Sepuluh Cincin, yang dalam komiknya digambarkan sebagai sekelompok penjahat Asia. Tim kreatif film membuat keputusan untuk menata kembali organisasi tersebut sebagai kelompok teroris global dengan anggota dari berbagai latar belakang, untuk menghindari stereotip berbahaya yang terus berlanjut.

 

Terlepas dari tantangan ini, Shang-Chi dan Legenda Sepuluh Cincin sukses kritis dan komersial. Film ini dipuji karena rangkaian aksinya yang memukau, yang dikoreografikan oleh koordinator pemeran pengganti veteran Brad Allan. Pemeran film yang beragam, termasuk Awkwafina, Tony Leung, dan Michelle Yeoh, juga dipuji karena mewakili budaya dan identitas Asia.

 

Selain signifikansi budayanya, film ini juga memiliki tempat yang signifikan di Marvel Cinematic Universe. Film ini memperkenalkan beberapa karakter baru, termasuk saudara perempuan Shang-Chi, Xialing, dan makhluk mirip naga yang dikenal sebagai Pelindung Agung. Film ini juga menampilkan adegan pasca-kredit yang menggoda kembalinya Sepuluh Cincin dan potensi peran mereka dalam film-film Marvel di masa depan.

Simu Liu Bongkar Ide Cerita Film Shang-Chi 2 : Okezone Celebrity

Tunggu apalagi? Bergabunglah dengan Aladdin138 dan nikmati pengalaman bermain slot online yang seru,menghibur dan pastinya cuan.

 

Secara keseluruhan, sejarah Shang-Chi dan Legenda Sepuluh Cincin adalah sejarah yang kompleks dan bernuansa. Asal usul karakter tersebut sebagai tanggapan terhadap film seni bela diri tahun 1970-an berakar pada stereotip dan kiasan yang berbahaya, tetapi tim kreatif film tersebut melakukan upaya bersama untuk menata ulang karakter dan dunianya dengan cara yang penuh hormat dan inklusif. Kesuksesan film tersebut merupakan bukti kekuatan representasi dan pentingnya menceritakan beragam cerita di layar lebar.